MANAQIB SYAICH ABDULLAH AS SYATHORIY

Pendiri thoriqoh SYATHORIYAH

SYEKH ABD ALLAH AS-SYATHORI

* KELAHIRAN DAN ORANG TUA

Syekh Abd Allah As-Syattariy adalah seorang sufi kelahiran Khurasan Persia yang merupakan keturunan dari seorang wali besar, Syekh Syihab ad-Dīn ‘Umar Suhrawardi (1145-1234 M), Seorang Ulama Sufi yang pada namanya Tarekat Suhrawardiyah disandarkan. Nasabnya sebagaimana tertulis pada beberapa catatan adalah, Abd Allah bin Husam ad-Dīn bin Abd Allah bin Zaid bin Dhiyā’u ad-Dīn bin Najm ad-Dīn bin al-Hammād bin Syihab ad-Dīn ‘Umar bin Muhammad as-Suhrawardi.

* PENDIDIKAN

Pada masa mudanya syekh Abd Allah As-Syattariy belajar Tasawuf kepada Syekh Muhammad Arif, Syekh Muzzaffar Kitāni al-Khalwatiy Nishapur dan Sayyif Ali Muwahid Azerbaijan. Syekh Muhammad Arif memberikan gelar As-Syathor yang karena cepatnya beliau menempuh tahapan maqāmat dalam Tasawuf. Mengikuti perintah gurunya,
beliau mendapat tugas untuk berkelana membimbing murid ke seluruh pelosok negeri, beliau berkelana ke seluruh Iraq, Khurasan, Azerbaijan dan India. Berbeda dengan para sufi pada saat itu, beliau berpakaian bagai seorang Bangsawan, para murid yang mengikutinya berpakaian seperti prajurit dengan membawa drum dan terompet, untuk penanda kedatangannya di berbagai tempat. Beliau mengundang para sufi untuk mengunjunginya. Mengajaknya berbicara, untuk mengikuti dan menjadi pengikutnya. Cara ini sangat unik dan berbeda dengan kalangan sufi pada umumnya.

* PEMBENTUKAN TAREKAT SYATHORIYAH

Di India pertama kali beliau singgah di Jawnpur, melalui Multan Lahore, Delhi. Di Jawnpur ini beliau memperoleh banyak pengikut. Dari sini beliau pindah ke Surhurpur di mana Syekh Daud Qolandar seorang sufi Tarekat Qolandariyah mengikuti dan menjadi muridnya. Dari sini ke Manikpur, dan kemudian ke Bengal. Seorang sufi Bengal, syekh Muhammad ‘Ala Qozin yang semula menolak malah kemudian menjadi murid utamanya setelah bermimpi bertemu dengam ayahnya dan dinasehati untuk menjadikan syekh Abd Allah As Syatari sebagai gurunya. Dari sini beliau menuju Ekdalah dan terus ke Malwah. Disinilah beliau mendapat sambutan yang positif dan dukungan dari penguasa Malwah Sultan Mahmud Khalji (1436-1469 M) dan putranya Ghiyats ad-Dīn. Beliau mendirikan Khanqah (pondok sufi) Syathoriyah pertama di Mandu wilayah Malwah ini. Syekh Abd Allah As-Syattariy kemudian menulis naskah Lathāif al Ghaibiyyah yang berisi tata cara dzikir dan dasar ajaran Tasawufnya dan mendedikasikan kitab tersebut untuk Sultan Ghiyats ad-Dīn Khalji (1469-15).

ISI AJARAN

Ajaran Syattariyah yang dikembangkan oleh syekh Abd Allah As-Syattariy antara lain tentang cara tercepat mencapai Makrifat dengan menformulasi apa yang beliau sebut Masyrab Syathoriyah. Masyrob ini terdiri dari beberapa praktek dzikir, dan kontemplasi yang harus berdasar baiat dan petunjuk Guru Mursyid.

WAFAT

Syekh Abd Allah Sattar wafat di Mandu pada 890 H/1485 M dan dimakamkan di dekat Makam Kesultanan Khalji penguasa Malwa. Pada abad 17 M, kubah dibangun diatas makamnya atas perintah Sultan Jahangir yang mengunjunginya bersama dengan Syah Pir Meerut.

Tinggalkan komentar